Minggu, 07 September 2014

SUARA KASIH EDISI 6


SALAM REDAKSI

Salam sejahtera para pembaca yang budiman…..
“Suara kasih”, Buletin dari Yayasan Mutiara Kasih Indonesia edisi keenam kembali kami persembahkan kepada anda sebagai sarana komunikasi antara Yayasan Mutiara Kasih Indonesia dengan pihak penderma.

“Suara Kasih” di edisi yang keenam ini mempunyai Judul “Tujuan Hidup”, dimana kami mengajak para pembaca sekalian untuk kembali merenungkan apakah yang menjadi tujuan hidup kita dan merefleksikan apakah tujuan hidup kita sudah berkenan di hadapan Allah dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Suara Kasih” dalam edisi yang keenam  akan menyajikan Renungan, Laporan Kegiatan YMKI, dan Laporan Keuangan.

Semoga melalui “Suara Kasih” komunikasi  antara para pembaca, penderma dan Yayasan Mutiara Kasih Indonesia boleh terjalin dengan baik. Kami juga menerima masukan untuk kemajuan dari Buletin ini.

Redaksi “Suara Kasih”

Susunan Redaksi Suara Kasih dan Susunan Pengurus YMKI

SUSUNAN REDAKSI SUARA KASIH
Penasehat/ Penanggung jawab
Sujanto
Pemimpin Umum               
Fransiskus Eko
Pemimpin Redaksi
Susana


SUSUNAN PENGURUS YAYASAN MUTIARA KASIH INDONESIA (YMKI)
Penasehat
:
Denny Hartono dan Sujanto
Ketua
:
Fransiskus Eko
Pengurus Harian
:
Susana

PROFIL YAYASAN MUTIARA KASIH INDONESIA

Yayasan mutiara kasih, lahir dari kerinduan untuk mencerdaskan bangsa melalui pendidikan formal dan ikut ambil bagian dalam pendidikan moral dan spiritual untuk membentuk generasi bangsa yang mempunyai jiwa yang tangguh dalam menghadapi tantangan jaman, serta mempunyai budi pekerti yang baik dan mempunyai karakter yang baik. Apa yang baik dalam diri seseorang itu digali dan dibina serta dikembangkan sehingga dapat menjadi mutiara yang berharga dan memberikan kasih pada lingkungan sekitarnya. Yayasan Mutiara Kasih juga lahir dari kerinduan untuk menanamkan dan menjalankan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” (sila ke 5 dari Pancasila) dibidang pendidikan.

VISI

Menjadikan peserta didik orang yang kuat dalam iman, berprestasi, mandiri dan mempunyai karakter yang baik.

MISI
  1. Menanamkan nilai-nilai rohani hingga mempunyai akar yang kuat dalam iman pada peserta didik.
  2. Menanamkan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan pada peserta didik.
  3. Menggali potensi anak dan mengembangkan potensi anak hingga mereka dapat berprestasi.
  4. Mengikuti perkembangan kemajuan di bidang pendidikan dan teknologi dan mengajarkannya pada peserta didik.
  5.  Memotivasi anak untuk maju dan berkembang serta mempunyai kepercayaan diri.
  6. Melakukan pendidikan karakter.

Kata Pengantar : Tujuan Hidup

UNTUK APA SAYA HIDUP, ini adalah suatu pertanyaan refleksi terhadap diri sendiri untuk menemukan makna dan tujuan hidup.
Pertanyaan tersebut cepat atau lambat akan muncul dalam pikirian, kita akan bertanya : mengapa aku hidup? apa tujuan hidupku? dimana masa depanku? aku akan menjadi apa?
Jikalau pertanyaan ini muncul dalam diri kita, maka sudah seharusnya kita mengucapkan selamat kepada diri kita sendiri, karena kita telah mulai mencari arti hidup.

Pertanyaan dan refleksi tersebut adalah sesuatu yang istimewa, karena kita mulai menggali rencana Allah dalam menciptakan manusia.
Allah telah menanamkan didalam hati kita suatu kerinduan hati untuk kembali kepada Dia Sang Kasih Abadi, darimana kita berasal dan dimana kita akan berpulang.
Allah menginginkan setiap manusia tinggal dalam Dia dan berbahagia dalam Dia, tetapi sayangnya pengertian manusia mengenai tujuan hidup dan kebahagian seringkali berbeda dengan definisi Allah sendiri.
Pengertian mengenai kebahagian dapat dilihat dalam Delapan Sabda Bahagia (Matius 5)

Pada edisi ini, buletin kita akan bercerita mengenai tujuan hidup,  kemana kita harus melangkah, mengenal kebahagian versi Allah serta tips bagaimana untuk mencapainya.
Untuk menutup kata pengantar ini, ijinkan saya mengutip penjelasan dari Fr. Bennet CP :
·       Mengapa Allah menciptakan kita?
Allah menciptakan kita untuk menujukkan kebaikan-Nya dan untuk membagikan kepada kita kebahagiaan kekal-Nya di surga.
·       Apa yang harus kita lakukan agar memperoleh kebahagiaan kekal di surga?
Untuk memperoleh kebahagiaan kekal di surga kita harus mengenal, mengasihi dan melayani Allah di dunia.
·       Dari siapa kita dapat mengenal, mengasihi dan melayani Allah?
Kita dapat belajar untuk mengenal, mengasihi dan melayani Allah, dari Tuhan Yesus Kristus, Allah Putera, yang mengajar kita melalui Gereja Katolik.

Biarlah apa yang dijelaslan oleh Fr. Bannet CP, dapat membantu kita untuk mengerti tujuan hidup ini dan menuntun kita pada kemulianNya

Renungan : Quo Vadis?

"Biarlah ini menjadi seluruh usaha Anda, doa Anda, keinginan Anda, Anda mungkin akan dilucuti semua keegoisanmu, dan dengan seluruh kesederhanaan, mengikuti Yesus."
Thomas a Kempis (1380-1471)

Hello sahabat yang budiman, salam jumpa. Sudah cukup lama kita tidak bersua lewat media ini. Mayoritas dari kita mungkin pernah membaca ataupun mendengar tentang kata ini “Quo Vadis?”. Menurut tradisi Katholik, kata ini sebenarnya diungkapkan oleh Petrus ketika berjumpa dengan Tuhan Yesus. Ini mengacu pada tradisi Kristiani yang dimuat dalam kitab  apocryphal kisah tentang Petrus. Di sana dikisahkan bahwa Petrus melarikan diri dari kemungkinan penyaliban yang direncanakan oleh pemerintahan Romawi pada saat itu terhadap dirinya. Ternyata ketika selama perjalanan di luar kota dia bertemua dengan Tuhan Yesus yang bangkit. Petrus bertanya kepada Tuhan: “Quo Vadis?” dan Tuhan menjawab: “Roman vado iterum crucifigi” yang artinya adalah saya akan kembali ke Roma untuk disalibkan lagi. Dengan jawaban Yesus ini Petrus disadarkan akan tugas dan perutusannya. Ia pun kambali ke Roma untuk malanjutkan pelayanannya di sanan hingga ia sendiri disalibkan dengan cara terbalik.
  
Jujur Saya penggemar Santo Petrus. Saya suka dengan kebesaran hati dan imannya. Dia mengasihi Yesus dengan kepenuhan hati dan ketulusan, meskipun ia sering salah menafsirkan pesan Yesus. Dia adalah type yang temperamental, sangat mudah marah. Tapi dia juga cepat meminta maaf dan menyatakan penyesalannya. Kalau mau dijadikan candaan Petrus itu wajahnya sangar tapi hatinya pink. Hal yang menarik lainnya dari Petrus adalah ketika ia mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah (Matius 16:16). Senang mendengar jawaban Petrus yang seakan mewakili kita umat manusia agar Tuhan tidak merasa kecewa karena jawaban yang tidak memuaskan. Sebagai bukti bahwa Petrus memiliki iman yang cukup ketika ia keluar dari perahu dan berjalan di atas air (Matius 14:30). Selain itu Petrus juga mewakili manusia yang dipercayakan untuk dijadikan wadas kepada siapa Yesus mendirikan Gereja-Nya (Matius 16:18). Itulah peristiwa Petrus bersama Tuhan yang kita peroleh dari Kitab Suci Perjanjian Baru.

Tapi salah satu cerita tentang Petrus yang menjadi favorit saya adalah yang tidak ditemukan dalam Alkitab, tetapi berasal dari sebuah buku apocryphal dari abad kedua yang disebut "Kisah Petrus." Ini terkenal untuk sebagian besar umat Katolik, tetapi banyak Protestan mungkin tidak pernah mendengar cerita itu. Kisah detailnya seperti ini. Dalam dekade setelah Kenaikan Yesus, Petrus telah melakukan perjalanan ke Roma untuk menyebarkan Injil. Gereja yang baru bertumbuh di sana mengalami penganiayaan yang amat sangat. Pengikut Yesus dianiaya oleh penguasa Romawi. Petrus merasa bahwa dia berada dalam situasi yang bahaya maka teman-temannyapun menyarankan kepadanya untuk segera meninggalkan kota Roma. Akhirnya, ia setuju dan keluar dari Roma. Saat ia meninggalkan pintu gerbang kota ia melihat satu sosok mendekatinya di jalan. Ketika orang itu mendekat kepadanya, St Petrus menyadari bahwa itu adalah Yesus. Dia jatuh dan dalam tumpuan lututnya dia bertanya kepada Tuhan: "Quo vadis, Domine?" Atau "Engkau hendak kemana, Tuhan?" Yesus menjawab Petrus, "Saya akan ke Roma untuk disalibkan lagi." Petrus tahu bahwa ia harus kembali dan menghadapi kematian sebagai martir, karena Yesus telah menubuatkannya (Yohanes 21:18). Itu adalah cinta Petrus bagi Tuhan yang telah membawanya ke Roma, dan cinta yang sama yang membawanya kembali ke penyaliban dirinya pada waktu itu. 

Saudaraku terkasih, Cinta adalah hal yng mengikat Petrus dan Yesus. Setelah Kebangkitan, Yesus bertanya kepada Petrus tiga kali apakah Petrus mengasihi Dia, karena cinta adalah ukuran iman. Yesus tidak tertarik dalam keberhasilan bisnis Petrus, atau pendapatan tahunannya, atau jika ia adalah seorang pemimpin, inspirasinya atau memiliki keterampilan organisasi yang besar. Yesus bertanya, "Apakah engkau mengasihi Aku?" (Yohanes 21: 15-17). Dan Petrus mengakui, "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu. Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau. "Meskipun kisah "Quo Vadis" tidak termasuk dalam kanon Alkitab, saya tidak berpikir bahwa yang membuat cerita ini kurang "benar." Petrus dalam cerita ini begitu terwakili kepribadiannya dan untuk karakter Petrus dalam Alkitab menguatkan hipotesa bahwa cerita yang dibuat itu cukup otentik, setidaknya ini hasil permenungan saya yang saya sharingkan. 

Peristiwa Petrus di atas sebenarnya mau menggambarkan sesuatu tentang hubungan kita dengan Yesus. Jika kita membayangkan atau memikirkan masa depan kita, apakah kita melibatkan Tuhan di dalamnya? Petrus Membayangkan dirinya bersama Yesus sehingga iapun kembali ke Roma untuk menyebarkan injil. Dia mengajar dan berkhotbah serta melayani di lingkungan yang tidak bersahabat dengannya namun karena ia menghadirkan dan melibatkan Yesus ke dalam setiap pertemuan, setiap homili, setiap perjamuan bersama sehingga semuanya terealisasi. Yesus hidup dalam diri Petrus yang adalah seorang nelayan namun  mampu melakukan hal-hal yang tidak mungkin bahkan tidak pernah bisa dilakukan sendiri atau seorang yang memiliki pengetahuan yang cukup sekalipun. Petrus juga tidak terluput dari kelemahannya sebagai manusia ini terjadi ketika Petrus melepaskan Yesus dan focus terhadap keadaan sekitarnya maka ia mulai tenggelam di dalam air; ketika ia melarikan diri dari Getsemani, menyangkal mengenal Yesus, dan lari dari Roma. Ketika Petrus mulai “kehilangan pandangan” tentang  Yesus, dia benar-benar menjadi hilang dalam “ke-diri-annya” sebagai pribadi yang utuh. 

Berdasarkan pengalaman Petrus ini, menyadarkan kita bahwa kita tidak dapat mengikuti Yesus terus dengan keadaan yang aman dan nyaman. Kita pasti mengalami banyak kendala seperti Petrus. Namun moment dimana kita menjadi anak-Nya berarti kita sebenarnya sedang tenggelam dalam kehidupan Yesus, karena iman kita adalah iman yang terbangun oleh relasi yang intim dengan sang Pencipta. Kita diciptakan untuk berada dalam hubungan dengan Pencipta kita. Kita bercermin pada hubungan Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Dan Tuhan menginginkan tidak lebih dan tidak kurang dari hubungan cinta dengan masing-masing pribadi dan  setiap pribadi dengan Tuhan. Mintalah Yesus untuk selalu bersama kita dalam peziarahan hidup kita. Mintalah Tuhan untuk menyertai kita dalam pekerjaan yang kita geluti. Mintalah Yesus untuk masuk ke dalam waktu keluarga kita; saat makan dan ketika kita menghabiskan waktu bersama. Ketika kita melihat jadwal mingguan dan rencana mingguan kita, mintalah kepada Tuhan untuk berbagi dengan kita serta menguduskan dengan kehadiran dan berdiam di dalamNya. Jangan biarkan sesuatu atau seseorang datang antara kita dan Yesus. Seperti Santo Petrus, selalu siap dan bersedia untuk meminta Juru selamat, "Kemana Engkau akan pergi, Tuhan?" Dan tidak peduli apa jawaban yang Tuhan berikan kepada kita, kita tetap maju memikul salib dan mengikuti Dia. Masa depan hanya kita, hidup hidup kita, berada dalam kasih Yesus.             

Sahabat ingatlah kita dipanggil bukan untk menjadi orang yang sukses tetapi menjadi orang yang setia oleh karena cinta Tuhan.

Sabtu, 06 September 2014

LIPUTAN KEGIATAN YMKI

Pada hari Sabtu tanggal 28 Juni 2014 pukul 8.00-12.00 WIB, YMKI bersama anak-anak asuh YMKI mengadakan study tour ke RSK. St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya. Study tour ini dilakukan sebagai salah satu bentuk support YMKI kepada anak-anak asuh di saat liburan sekolah mereka. Tujuan dari study tour ini adalah untuk mengenalkan mereka terhadap keanekaragaman profesi di suatu instansi, juga untuk menambah wawasan serta melihat secara nyata dunia kerja yang mungkin mereka masuki di masa yang akan datang.


LAPORAN KEUANGAN

 LAPORAN POSISI KEUANGAN
No.
Perkiraan
Jul 2014
Aktiva
(Rp)
1
2
3
Kas
Bank  BCA
Bank Panin
46.076.650
7.989.139
1.405.223

Jumlah Aktiva
55.471.012

                                                                                                                            
LAPORAN AKTIVITAS
No.
Perkiraan
Apr-Jul 2014
Penerimaan
(Rp)
1
2
3
4
Donatur Prota
Donatur Beasiswa
Bunga Bank (BCA+Panin)
Sumbangan
22.300.044
2.000.000
14.427
77.000.000

Jumlah Penerimaan
101.314.471
Pengeluaran

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Biaya Prota
Biaya Adm Bank
Biaya bantuan
Biaya Anak Asuh
Biaya Retreat
Biaya Pembinaan
Biaya Sekretariat
Biaya Inventaris
Gaji Karyawan (Mar s/d Jul+ THR)
Lain-lain
21.340.000
52.000
 5.075.500
25.244.400
1.338.000
2.989.500
65.000
2.602.800
12.000.000
250.000

Jumlah Pengeluaran
70.957.200
Kenaikan Aktiva Bersih
30.357.271


KATA MUTIARA


Minggu, 04 Mei 2014

SALAM REDAKSI

Halo para pembaca yang budiman….”Selamat Paskah 2014.  “Suara kasih”, Buletin dari Yayasan Mutiara Kasih Indonesia edisi  kelima  kami persembahkan kepada anda sebagai sarana komunikasi antara Yayasan Mutiara Kasih Indonesia dengan pihak Penderma.

“Suara Kasih” di edisi yang kelima ini mempunyai Judul “Jesus is Alive”, dimana kami mengajak para pembaca sekalian untuk bangkit kembali dari keterpurukan kita, karena Jesus telah bangkit mengalahkan maut. Jadi tidak ada yang mustahil bagi DIA.

“Suara Kasih” dalam edisi yang kelima  akan menyajikan Renungan, Laporan Kegiatan Rekoleksi Outbound Siswa 2014, dan Laporan Keuangan.

Akhirnya semoga melalui “Suara Kasih” komunikasi  antara para pembaca, penderma dan Yayasan Mutiara Kasih Indonesia boleh terjalin dengan baik. Kami juga menerima masukan untuk kemajuan dari Buletin ini.



Redaksi “Suara Kasih”

Susunan Redaksi Suara Kasih dan Susunan Pengurus YMKI

SUSUNAN REDAKSI SUARA KASIH
Penasehat/ Penanggung jawab
Sujanto
Pemimpin Umum               
Fransiskus Eko
Pemimpin Redaksi
Susana


SUSUNAN PENGURUS YAYASAN MUTIARA KASIH INDONESIA (YMKI)
Penasehat
:
Denny Hartono dan Sujanto
Ketua
:
Fransiskus Eko
Pengurus Harian
:
Susana

PROFIL YAYASAN MUTIARA KASIH INDONESIA

Yayasan mutiara kasih, lahir dari kerinduan untuk mencerdaskan bangsa melalui pendidikan formal dan ikut ambil bagian dalam pendidikan moral dan spiritual untuk membentuk generasi bangsa yang mempunyai jiwa yang tangguh dalam menghadapi tantangan jaman, serta mempunyai budi pekerti yang baik dan mempunyai karakter yang baik. Apa yang baik dalam diri seseorang itu digali dan dibina serta dikembangkan sehingga dapat menjadi mutiara yang berharga dan memberikan kasih pada lingkungan sekitarnya. Yayasan Mutiara Kasih juga lahir dari kerinduan untuk menanamkan dan menjalankan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” (sila ke 5 dari Pancasila) dibidang pendidikan.

VISI

Menjadikan peserta didik orang yang kuat dalam iman, berprestasi, mandiri dan mempunyai karakter yang baik.

MISI
  1. Menanamkan nilai-nilai rohani hingga mempunyai akar yang kuat dalam iman pada peserta didik.
  2. Menanamkan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan pada peserta didik.
  3. Menggali potensi anak dan mengembangkan potensi anak hingga mereka dapat berprestasi.
  4. Mengikuti perkembangan kemajuan di bidang pendidikan dan teknologi dan mengajarkannya pada peserta didik.
  5.  Memotivasi anak untuk maju dan berkembang serta mempunyai kepercayaan diri.
  6. Melakukan pendidikan karakter.

KATA PENGANTAR

Ada suatu kata-kata yang menarik yang diucapkan oleh Bapa Suci Paus Fransiskus dalam kotbah minggu palma yang lalu, Paus mengatakan : "Di mana hati saya. Apakah saya suka Yudas yang mampu mengkhianati Yesus atau seperti para murid yang memahami semua yang dikatakan Yesus tetapi tertidur sementara Yesus menderita ?”  Kata-kata itu sungguh mempunyai arti yang mendalam, seakan membuat diri kita bertanya kepada diri sendiri “Apakah benar Yesus hidup dalam hati kita ? Jika benar Yesus hidup dalam hati dan diri kita, apakah pikiran, perkataan dan perbuatan kita sudah mencerminkan perbuatan Yesus sendiri ?”

Setiap merayakan Paskah, umat Kristiani mengimani bahwa Yesus menderita, mati dan bangkit dengan penuh kemuliaan. Mulut kita penuh dengan pujian yang mengatakan bahwa Yesus tidak berhenti kepada kematian, tetapi bangkit dan hidup kembali. Memang benar, Yesus telah menderita, mati dan telah bangkit , tetapi yang menjadi suatu pertanyaan besar dalam hati dan diri kita adalah, benarkah Yesus telah bangkit dan hidup dalam diri kita ? Apakah kita telah membiarkan Yesus yang hidup mengambil alih kehidupan kita ? Benarkan setiap langkah hidup kita telah mencerminkan kasih yang telah Yesus sendiri telah ajarkan ?

Bapa Suci Paus Fransiskus mengajak kita semua untuk melihat kedalam hati kita yang paling dalam, mengajak kita untuk memeriksa diri kita sendiri, apakah benar bahwa Yesus hidup dalam diri dan hati kita ? ataukah seringkali kita bertindak seperti Yudas yang tega menjual Yesus demi keuntungan diri sendiri ? ataukah kita seperti murid-murid Yesus yang  mengerti dan mendalami ajaran Yesus, tetapi selalu berdiam diri saat melihat orang lain menderita ?


Semoga buletin Mutiara Kasih Indonesia boleh membawa Yesus yang hidup ke dalam hati semua pembaca sekalian, membuat diri kita semua menjadi terang dan garam yang tidak pernah lelah bekerja untuk kemuliaanNya.

RENUNGAN : The Impossible Good News

Tuhan Yesus bangkit dari kematian, Halleluya. Saudaraku yang terkasih dalam Kristus, berita tentang kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus adalah berita yang boleh dikatakan asing bagi telinga orang yang hidup pada zaman-Nya dan bahkan sebagian masih merasakan kejanggalan berita itu sampai saat ini. Yang saya maksudkan adalah bagi mereka yang kurang atau bahkan tidak percaya akan “Misteri” kebangkitan ini.

Kita mungkin sering mendengarkan dan bahkan merayakan Misteri kebangkitan Tuhan dalam perayaan Paskah di Gereja-Gereja di mana kita berkesempatan untuk merayakannya dengan penuh sukacita. Saya berpikir penting juga bagi kita untuk lebih dalam menghayati dan menyatukan diri dengan peristiwa agung ini. Kita sering mendengar berita tentang kebangkitan Tuhan ini sudah begitu lama.

Berbicara tentang kebangkitan, cukup banyak orang dari bangsa Israel pada jaman dahulu dan bahkan hampir sebagian besar umat manusia juga sampai saat ini mempertanyakan bagaimana manusia nantinya setelah mengalami kematian. Bangsa Israel  mempertanyakan hal ini tentunya dalam konteks iman dan kepercayaan mereka terhadap YAHWEH. Kebanyakan kaum Yahudi berkeyakinan bahwa tidak akan terjadi sesuatu apapun setelah kematian. Kita hanya kembali ke bumi dan menghilang begitu saja. Kita bisa melihat bukti dari iman bangsa Israel ini dalam kitab Perjanjian Lama. Kitab mazmur misalnya “Debu tidak dapat memuliakaMu” (Mazmur, 30:9). Ide yang timbul dari pernyataan ini adalah bahwa saya hanya akan dapat memuliakan Dikau Tuhan selama saya masih hidup. Apabila saya mati, saya hanyalah debu dan tentu debu tidak dapat memuliakanMu. Dalam kitab nabi Yesaya misalnya; “orang meninggal tidak dapat memuliakan-Mu” (Yesaya, 38:18). Kebanyakan orang Yahudi yang hidup pada jaman ini meneruskan keyakinan bahwa kematian adalah akhir. Menurut kaum Yahudi dalam kematian manusia menuju ke“Sheol”. Sheol berdasarkan mitology Yunani dan Romawi adalah tempat yang gelap, penuh dengan penderitaan dan kenistaan. Tentunya tidak ada seorangpun yang berharap untuk mengalami Sheol dalam hidupnya.

Namun ini semua berubah dengan kehadiran Yesus Sang Mesias. Ingat ketika Dia berbicara kepada Martha saat kematian saudaranya Lazarus; “AkulahKebangkitandanHidup” (Yoh. 11:25a). Pada masa Tuhan Yesus banyak orang Yahudi yang mulai berpikir tentang kebangkitan pada akhir jaman. Cukup berkembang jumlah orang yang percaya akan kehidupan setelah kematian. Pemandangan akhir jaman ini, ditandai dengan orang-orang benar akan bangkit dari kematian dan bersatu dengan Tuhan serta menikmati kebahagiaan bersamaNya. Orang Saduki memang tidak percaya kepada kebangkitan namun tidak dengan orang Farisi, mereka mempercayai adanya kehidupan setelah kematian. Kadang terjadi perdebatan di antara kedua kelompok Yahudi ini. Tidak sedikit juga yang hidup pada jaman Tuhan Yesus yang percaya akan “Inkarnasi”. Kita tentunya masih ingat ketika mereka menyebut Tuhan Yesus, Elia, Ada yang menyebutNya Yeremia ada pula yang menyebutNya Yohanes Pembaptis atau bahkan salah satu dari para nabi yang bangkit dari kematian. Menjadi jelas sekarang bahwa kepercayaan orang Yahudi sudah tercampur dengan kepercayaan orang Yunani.

Plato seorang filsuf besar Yunani mengatakan bahwa ketika kita mati, jiwa kita keluar dari tubuh kita. Tubuh merupakan penjara bagi jiwa. Jiwa selalu merindukan pembebasan dari penjara tubuh, sehingga dia menemukan kemurnian hidupnya sebagai roh. Tapi itu semua pendapat dari sudut pandang intelektual pada masa Yesus ketika berhadapan dengan pertanyaan apa yang akan terjadi ketika kita mati.

Sekarang apa yang akan terjadi dengan kita ketika kita meninggal? Yesus wafat di salib, bagaimana orang berpikir nantinya tentang hal ini? Mungkin secara spiritual para pengikutnya percaya betul bahwa pada akhir jaman dia akan bangkit bersama dengan orang-orang benar. Orang saduki mungkin menganggap bahwa Dia akan kembali ke Sheol, namun bagi pengikutnya yang berpikir positip dan optimis, pada akhir jaman Yesus akan bangkit bersama dengan orang-orang yang dibenarkan Allah.
Mari kita lihat dari teks Kitab Suci yang berbicara tentang kebangkitan, bahwa sudah ribuan tahun masih membuat kita kagum dan selalu mengagumi dan mensyukurinya. Ketika Maria Magdalena datang ke kuburan dan melihat batu yang menutupi kuburan Tuhan terguling, dan tubuh Tuhan menghilang, dia tidak langsung menarik kesimpulan bahwa Tuhan bangkit dari antara orang mati. Hal kebangkitan tidak tersirat sedikitpun dalam pikirannya,  yang Maria Magdalena ketahui adalah Tuhan dicuri orang. Yohanes dan Petrus pun demikian, mereka orang Yahudi yang taat, mereka tidak pernah berpikir akan kebangkitan orang mati makanya mereka berlari kekuburan Yesus. Pertanyaannya adalah mengapa mereka berlari? Apakah karena mereka mau melihat Yesus yang bangkit? Bukan! bukan itu yang membuat mereka berlari, akan tetapi mereka mau mengetahui apa yang terjadi dengan kuburan Tuhan Yesus. Kedua rasul ini ingin mendapatkan informasi sedini mungkin tentang peristiwa di tempat Tuhan dikuburkan. Ini dilakukan agar mereka segera mengklaim kembali tubuh Tuhan dan menemukan siapa yang mencuri tubuh Tuhan.

Kita mendengar Yohanes tiba di kuburan dia melihat serta tahu kalau kain kafan tergeletak di sana. Mengapa pencuri hanya mengambil tubuh Tuhan dan membiarkan kain kafan dalam keadaan rapi teratur? Bukankah kalau pencuri seharusnya mengambil sesegera mungkin tubuh Tuhan dari kuburan tanpa harus membuka kain kafan terlebih dahulu? Ini mengagetkan Yohanes. Ini bukan kejadian pencurian seperti biasanya. Dalam kebingungan Yohanes, Petrus pun tiba, maklum orang tua biasa larinya agak pelan. Petrus menjenguk kuburan dan dia berpikir seperti yang Yohanes piker dan rasakan. Namun ada sesuatu yang lebih unik terjadi lagi di sana di dalam kubur Tuhan; kain yang membungkus kepalanya tidak bersama dengan kain kafan, kain pembungkus kepala terletak terpisah dengan kain kafan. Aneh memang tapi menarik, kenapa pencuri membuka kain kafan dan juga harus membuka kain penutup kepala dan menyimpannya dengan rapi serta meletakkannya secara terpisah?

Saudaraku yang terkasih dalam Kristus, mengapa penginjil Yohanes selalu menambahkan hal-hal yang detail dalam injilnya, agar pembacanya mengingat bahwa hal yang detail ini tidak sebagai hal yang mistis, akan tetapi mau mewartakan kebenaran bahwa Yesus yang diadili, Yesus yang menderita dianiaya , Yesus yang disalibkan dan yang dibunuh oleh para eksekutor Romawi, yang pasti mereka tidak membiarkan Yesus hidup dan mereka tahu bagaimana membunuh seseorang sampai mati, dan Tuhan Yesus yang mengalami semuanya itu kini bangkit dalam kepenuhanNya; tidak jiwanya saja yang ke Surga, tidak juga ke Sheol dan apa lagi menjadi debu dan terbang bertebaran di bumi dan menghilang. Tetapi Yesus hidup Jiwa dan Raga.

Tidak seorangpun membayangkan hal ini terjadi tidak juga para rasul dan ahli taurat baik saduki maupun farisi. Tetapi inilah yang terjadi dan yang mereka ALAMI oleh para rasul pada saat itu; ketika Yesus berdiri di hadapan mereka setelah kebangkitan dan dia mengatakan sentuhlah aku yang memiliki daging dan tulang dan aku bukan hantu. Memang tidak ada yang menyangka ini akan terjadi, mereka percaya bahwa semua manusia akan bangkit pada akhir jaman bukan pada pertengahan Jaman seperti yang terjadi pada diri Yesus. Dengan perasaan excitement para murid diteguhkan mereka dikuatkan untuk pergi membagikan kabar sukacita ini kepada semua orang.

Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, inilah peristiwa kebangkitan Tuhan kita, inilah the impossible news yang sampai hari ini memenuhi kita dengan perasaan excitement yang sama untuk ikut berpartisipasi dalam mengirim dan membagikan the impossible good news ke semua orang yang kita jumpai dalam hidup kita, Happy Easter and God Bless you. HALLELUYA!!

By : Rm. Ferdinandus Reo, SDB (Kepala Sekolah SMPK. St Mikael)

LIPUTAN KEGIATAN REKOLEKSI OUTBOUND SISWA 2014

Puji Syukur pada penyelenggaraan Illahi, kami boleh mengadakan Rekoleksi Outbound Siswa pada tanggal 15-16 Februari 2014 di rumah retreat Dharmaningsih-Celaket-Mojokerto. Beberapa orang tua sempat bertanya apakah rekoleksi jadi diadakan karena sehari sebelumnya Gunung Kelud meletus. Tetapi kami memutuskan untuk tetap menjalankan rencana semula karena kami merasa retret ini penting bagi masa depan anak-anak ini dan kami tidak ingin menunda selangkahpun masa depan mereka.

Rekoleksi yang dikhususkan untuk siswa-siswi SMP ini diikuti oleh 92 peserta, yang terdiri dari siswa-siswi kelas 7 sampai dengan kelas 9 SMPK Santo Mikael dan SMPK Indriasana 4. Rekoleksi ini kami beri nama “YOUR FUTURE”, yang bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar mempersiapkan diri sejak dini untuk meraih masa depan.

Your Future is depend on what you are doing today not tomorrow adalah garis besar isi dari rekoleksi ini. Kami berharap rekoleksi ini dapat memberi penyadaran pada peserta untuk tidak berfokus pada keadaan mereka atau background orang tua mereka saat ini, tetapi berjuang meraih masa depan yang mereka impikan dengan menetapkan keinginan, membangun keyakinan dan melakukan tindakan dalam hidup mereka mulai saat ini.

Berikut ini adalah beberapa foto saat rekoleksi...

Tetap ceria memuji Tuhan walaupun dengan masker di wajah :)


"Save the bomb" 


 Dengan keterbatasan masing-masing, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan


 Yeeaaaahhhh!!!!! Berhasiiiiilll!!!!!


 Pak Mario bersama kelompok pemenang outbound


 Siswa Siswi Peserta Rekoleksi Outbound 2014




Kamis, 01 Mei 2014

LAPORAN KEUANGAN


LAPORAN POSISI KEUANGAN
No.
Perkiraan
Mar 2014
Aktiva
(Rp)
1
2
3
Kas
Bank  BCA
Bank Panin
16.039.050
7.068.857
103.034

Jumlah Aktiva
23.210.941


LAPORAN AKTIVITAS
No.
Perkiraan
Jan-Mar 2014
Penerimaan
(Rp)
1
2
3
4
Donatur Prota
Donatur Beasiswa
Bunga Bank (BCA+Panin)
Sumbangan
13.450.045 
- 
15.132 
43.000.000 

Jumlah Penerimaan
56.465.177 
Pengeluaran

5
6
7
8
9
10
11
12
13
Biaya Prota
Biaya Adm Bank
Biaya bantuan
Biaya Anak Asuh
Biaya Retreat
Biaya Pembinaan
Biaya Sekretariat
Biaya Inventaris
Gaji Karyawan
16.005.000  45.000 
 6.200.000 
12.774.700 
18.721.700 
1.665.000 
- 
2.602.800 
6.000.000 

Jumlah Pengeluaran
64.014.200 
Kenaikan Aktiva Bersih
(7.549.023)