Rabu, 16 September 2015

Salam Redaksi

Salam damai sejahtera para pembaca "Suara Kasih" yang setia, baik hati dan budiman.
Buletin Yayasan Mutiara Kasih Indonesia edisi ke sembilan kembali kami persembahkan kepada anda, sebagai sarana komunikasi antara Yayasan Mutiara Kasih Indonesia dengan pihak penderma.

Buletin "Suara Kasih " yang ke sembilan ini mempunyai judul "PAY ATTENTION", dimana kami mengajak para pembaca sekalian untuk membuka hati, membuka mata dan membuka telinga terhadap orang-orang di sekitar kita.

Dalam edisi kali ini, akan disajikan Kata Pengantar, Renungan, dan Laporan Keuangan periode April-Juli 2015.

Semoga melalui "Suara Kasih", komunikasi antara para pembca, penderma, dan Yayasan Mutiara Kasih Indonesia boleh terjalin dengan baik. Kami juga menerima kritik dan saran untuk kemajuan dari buletin ini.

Salam damai sejahtera selalu...

Redaksi "Suara Kasih"

Senin, 14 September 2015

Susunan Redaksi Suara Kasih dan Susunan Pengurus YMKI

SUSUNAN REDAKSI SUARA KASIH
Penasehat/ Penanggung jawab
Sujanto
Pemimpin Umum               
Fransiskus Eko
Pemimpin Redaksi
Susana


SUSUNAN PENGURUS YAYASAN MUTIARA KASIH INDONESIA (YMKI)
Penasehat
:
Denny Hartono dan Sujanto
Ketua
:
Fransiskus Eko
Pengurus Harian
:
Susana

Profil Yayasan Mutiara Kasih Indonesia

Yayasan mutiara kasih, lahir dari kerinduan untuk mencerdaskan bangsa melalui pendidikan formal dan ikut ambil bagian dalam pendidikan moral dan spiritual untuk membentuk generasi bangsa yang mempunyai jiwa yang tangguh dalam menghadapi tantangan jaman, serta mempunyai budi pekerti yang baik dan mempunyai karakter yang baik. Apa yang baik dalam diri seseorang itu digali dan dibina serta dikembangkan sehingga dapat menjadi mutiara yang berharga dan memberikan kasih pada lingkungan sekitarnya. Yayasan Mutiara Kasih juga lahir dari kerinduan untuk menanamkan dan menjalankan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” (sila ke 5 dari Pancasila) dibidang pendidikan.

VISI

Menjadikan peserta didik orang yang kuat dalam iman, berprestasi, mandiri dan mempunyai karakter yang baik.

MISI
  1. Menanamkan nilai-nilai rohani hingga mempunyai akar yang kuat dalam iman pada peserta didik.
  2. Menanamkan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan pada peserta didik.
  3. Menggali potensi anak dan mengembangkan potensi anak hingga mereka dapat berprestasi.
  4. Mengikuti perkembangan kemajuan di bidang pendidikan dan teknologi dan mengajarkannya pada peserta didik.
  5.  Memotivasi anak untuk maju dan berkembang serta mempunyai kepercayaan diri.
  6. Melakukan pendidikan karakter.

Kata Pengantar : Pay Attention

Pada waktu itu, saya sedang menunggu pesawat yang akan membawa saya terbang dari Surabaya menuju ke Jogjakarta. Saya melihat jam di handphone saya, ternyata ada waktu tunggu kurang lebih 60 menit sampai naik ke pesawat, karena itu,  saya sedikit bersantai di restaurant sambil menikmati jajanan dan minuman, serta mengobrol dengan teman yang kebetulan bertemu disana.

Setelah saya selesai mengobrol, saya segera mengambil tas dan menuju ke gerbang dan melakukan proses check in untuk masuk ke pesawat, tetapi apa yang terjadi sangatlah mengejutkan saya.
Petugas yang ada disana mengatakan bahwa pesawat yang saya tumpangi telah berangkat. Mereka mengatakan bahwa nama saya telah dipanggil berkali-kali lewat pengeras suara, tetapi saya tidak datang untuk menjawab panggilan tersebut. Seketika itu juga, saya melirik ke handphone yang terselib di saku celana, dan alangkah terkejutnya, karena waktu keberangkatan saya telah lewat lebih dari 30 menit.

Saat itu perasaan saya sungguh kesal, marah  dan juga bingung. Tiket pesawat saya hangus (uang tidak dapat kembali) dan saya masih harus mengeluarkan uang tambahan untuk naik bis menuju menuju ke jogja.

Itulah cerita kecil mengenai Pay Attention atau memberikan perhatian.
Ketika terlalu asik dengan makan, minum dan mengobrol dengan teman, saya tidak memberikan Pay Attention terhadap waktu keberangkatan pesawat, akibatnya saya tertinggal.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga dituntut untuk memberikan perhatian atau pay attention terhadap hal-hal yang menjadi prioritas dalam kehidupan.

Sebagai seorang Suami, saya dituntut memberikan perhatian dan cinta kepada belahan hati yang saya nikahi dalam Sakramen Kudus.

Sebagai seorang Ayah, saya dituntut untuk membimbing anak-anak yang telah dikaruniakan kepada saya, membimbing mereka agar kelak mereka siap dalam menghadapi kehidupan.

Sebagai seorang Anak, saya dituntut untuk memberikan rasa hormat dan cinta kepada orang tua yang telah mendidik dan membesarkan saya.

Sebagai seorang Murid Kristus, saya dituntut untuk belajar dari Sang Guru, belajar mencintai, belajar mengasihi, belajar melayani dan juga belajar untuk mengenal Dia dengan lebih baik lagi.

Ketika kita  tidak memberikan perhatian terhadap hal-hal yang menjadi prioritas dalam kehidupan ini,
Hidup ini akan kehilangan arah dan kehilangan makna, kita akan menjadi bingung ketika dihadapkan dalam pilihan. Hidup ini akan menjadi kapal yang berlayar tanpa kendali, hanya berlayar mengikuti kemana arah angina berhembus.

Tetapi sebaliknya, jika kita memberikan perhatian terhadap hal-hal yang menjadi prioritas dalam kehidupan ini, maka langkah yang kita ambil akan menjadi pasti dan berarti.

Para pembaca yang terkasih, Luangkanlah sedikit waktu untuk melihat kembali mengenai kehidupan yang selama ini telah kita jalani,

Apakah dari hari ke hari, kehidupan ini menuju kearah yang lebih baik ?
Apakah kita mempunyai prioritas dalam kehidupan ini ?
Apakah kehidupan kita membawa berkat bagi orang lain ?
Apakah kita telah memberikan perhatian atau Pay Attention terhadap prioritas kehidupan yang telah kita tetapkan ?

Apa yang kita lakukan sekarang akan menentukan masa depan, ambilah suatu keputusan yang tidak akan disesali di kemudian hari.

Salam,
Sujanto

Renungan : What do you Want?

WHAT DO YOU WANT?
Jesus turned around, saw them following and said, 'What do you want?' They answered, 'Rabbi' - which means Teacher - 'where do you live?' (John 1:38)

Salam jumpa kembali saudaraku.

Ayo kerja, itulah semboyan yang merangkul keseluruhan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia tercinta yang ke-70. Kemerdekaan yang kita alami dan rasakan ini adalah hasil dari perjuangan yang tanpa henti dan berkesinambungan dari seluruh putra-putri Indonesia sejak dahulu hingga saat ini. Kita patut bersyukur bahwa kemerdekaan yang sudah menjadi bagian dari negara ini sejak 70 tahun yang lalu tidak terlepas dari penyelenggaraan dan campur tangan Tuhan. 

Semboyan Ayo Kerja bagi kita pengikut Kristus tidak berhenti pada tingkat Ora et Labora (berdoa dan bekerja). Bagi kita berdoa dan bekerja seakan memberi kesan antara doa dan kerja adalah dua dunia yang berbeda. Yang satu bersifat duniawi dan yang lainnya Ilahi. Apakah sebatas itu kekayaan doa dan karya kita? Jawabannya adala tidak. Kita perlu masuk kepada pemahaman yang lebih mulia dan bermartabat sebagai anak-anak Allah yang merdeka; Orare est Laborare - Laborare est Orare (doa kita adalah kerja dan kerja kita adalah perwujudan nyata dari doa kita). 

Sama saudaraku yang dikasihi Tuhan, ketika kita menjadikan semua pekerjaan kita adalah bentuk doa yang nyata, kita sebenarnya sedang meningkatkan nilai kerja yang lebih Kristiani, kudus dan mulia. Dengan bekerja, kita sedang menyempurnahkan kemanusiaan kita yang adalah perwujudan dari gambar dan rupa Tuhan itu sendiri. Rupa Tuhan yang mencintai, rupa Tuhan yang peduli, rupa Tuhan yang mau berkorban demi cintanya kepada umatnya.

What do you want? Ini adalah sebuah pertanyaan “peduli”, pertanyaan yang siap berkorban bagi mereka yang membutuhkan Dia. Perbuatan Turned around yang dilakukan Tuhan kepada murid Yohanes adalah sebuah tindakan “peka”, tindakan mau memberi waktu, tindakan yang memiliki hati yang mau berbagi serta care. Tuhan yang sedang sibuk dengan rutinitas pewartaanya, masih menyempatkan diri untuk berhenti sejenak, menoleh ke belakang untuk melihat kebutuhan mereka yang merindukan Dia, mereka yang ingin mengenalNya dan mau tinggal bersama dengan Dia. 

Tuhan tidak hanya berhenti dan menoleh ke belakang, namun Dia masuk ke dalam kerinduan mereka yang mengikutiNya dengan sebuah pertanyaan “harapan”; “What do you Want?” jawaban yang mereka berikan kepada Tuhan adalah sebuah jawaban kepastian, jawaban mengenai destiny bagi mereka merindukan Tuhan. 'Rabbi where do you live?' mereka seakan bertanya Guru di manakah Engkau tinggal, di manakah kasih, di manakah kebahagiaan, di manakah kedamaian, di manakah keabadian kerajaanMu? Mereka tidak sekedar bertanya tempat tinggal, namun mereka merindukan sebuah keabadian yang damai, penuh kasih dan sukacita yang merupakan gambaran kerajaan Allah itu sendiri. 

Kita telah memperoleh kemerdekaan sebagai sebuah Negara yang sudah merayakan ulang tahunnya yang ke-70, lantas bagaimana dengan kemerdekaan kita sebagai anak-anak Tuhan? Kalau kita menyebut diri kita orang Kristiani atau Kristus-Kristus kecil, dengan semangat “ayo kerja” yang kita miliki saat ini, apakah kita juga menyempatkan diri untuk berhenti, menoleh ke belakang menanyakan kepada mereka yang membutuhkan dengan pertanyaan “What do you want seperti Tuhan? 

Saudaraku, kita sudah dan sedang memberikan dan menunjukan kepada mereka yang mencari Tuhan sebuah “destiny” melalui kepedulian kita kepada kebutuhan mereka khususnya saat ini dalam dunia Pendidikan. anak-anak asuh kita yang selama ini kita perhatikan, kita bantu. Secara tidak langsung sebenarnya kita sudah dan sedang berhenti, memberi waktu, menoleh dan care kepada mereka yang membutuhkan. Kita membuat mereka berpengharapan, memiliki kerinduan dan merasakan sebuah “destiny”, kasih, damai  dan sukacita selama peziarahan mereka di dunia ini dengan pertanyaan “Adik-adik What do you Want?” God Bless Everybody!!

By : Rm. Ferdinandus Reo, SDB (Kepala Sekolah SMPK St. Mikael)

Jumat, 11 September 2015

Laporan Keuangan

 LAPORAN POSISI KEUANGAN
No.
Perkiraan
Juli 2015
Aktiva
(Rp)
1
2
3
Kas
Bank  BCA
Bank Panin
25.676.515
2.143.921
126.503

Jumlah Aktiva
27.946.939

                                                                                                                            

LAPORAN AKTIVITAS
No.
Perkiraan
April-Juli 2015
Penerimaan
(Rp)
1
2
3
Donatur Prota
Bunga Bank (BCA+Panin)
Sumbangan
18.100.042)
4.869)
55.828.300)

Jumlah Penerimaan
73.933.211)
Pengeluaran

5
6
7
8
9
10
11
12
13
Biaya Prota
Biaya Adm Bank
Biaya bantuan
Biaya Anak Asuh
Biaya Rekoleksi
Biaya Pembinaan
Biaya Sekretariat
Biaya Inventaris
Gaji Karyawan (Apr s/d Jul ‘15)
21.340.000)
52.000)
14.200.000)
33.123.600)
-)
1.240.000)
-)
-)
8.000.000)

Jumlah Pengeluaran
77.955.600)
Kenaikan Aktiva Bersih
(4.022.389)

Selasa, 05 Mei 2015

Suara Kasih Edisi 8


Salam Redaksi

Salam damai sejahtera Paskah para pembaca “Suara kasih” yang setia, baik hati dan budiman...

Buletin Yayasan Mutiara Kasih Indonesia edisi ke delapan kembali kami persembahkan kepada anda sebagai sarana komunikasi antara Yayasan Mutiara Kasih Indonesia dengan pihak Penderma. Dalam edisi ini akan disajikan Renungan, Laporan Kegiatan YMKI, dan Laporan Keuangan.

Edisi ke delapan “Suara Kasih” ini mempunyai judul “Bangkit Bersama Yesus”, dimana kami mengajak para pembaca sekalian untuk merenungkan kembali makna “Bangkit” dan merefleksikannya, apakah kita sudah membangkitkan iman kita dan semangat kita bersama Tuhan Yesus.

Semoga melalui “Suara Kasih”, komunikasi antara para pembaca, penderma dan Yayasan Mutiara Kasih Indonesia boleh terjalin dengan baik. Kami juga menerima kritik dan saran untuk kemajuan dari Buletin ini. Salam damai sejahtera selalu….

Kristus bangkit “Halleluya” !!!


Redaksi “Suara Kasih”

Susunan Redaksi Suara Kasih dan Susunan Pengurus YMKI

SUSUNAN REDAKSI SUARA KASIH
Penasehat/ Penanggung jawab
Sujanto
Pemimpin Umum               
Fransiskus Eko
Pemimpin Redaksi
Susana


SUSUNAN PENGURUS YAYASAN MUTIARA KASIH INDONESIA (YMKI)
Penasehat
:
Denny Hartono dan Sujanto
Ketua
:
Fransiskus Eko
Pengurus Harian
:
Susana

Profil Yayasan Mutiara Kasih Indonesia

Yayasan mutiara kasih, lahir dari kerinduan untuk mencerdaskan bangsa melalui pendidikan formal dan ikut ambil bagian dalam pendidikan moral dan spiritual untuk membentuk generasi bangsa yang mempunyai jiwa yang tangguh dalam menghadapi tantangan jaman, serta mempunyai budi pekerti yang baik dan mempunyai karakter yang baik. Apa yang baik dalam diri seseorang itu digali dan dibina serta dikembangkan sehingga dapat menjadi mutiara yang berharga dan memberikan kasih pada lingkungan sekitarnya. Yayasan Mutiara Kasih juga lahir dari kerinduan untuk menanamkan dan menjalankan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” (sila ke 5 dari Pancasila) dibidang pendidikan.

VISI

Menjadikan peserta didik orang yang kuat dalam iman, berprestasi, mandiri dan mempunyai karakter yang baik.

MISI
  1. Menanamkan nilai-nilai rohani hingga mempunyai akar yang kuat dalam iman pada peserta didik.
  2. Menanamkan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan pada peserta didik.
  3. Menggali potensi anak dan mengembangkan potensi anak hingga mereka dapat berprestasi.
  4. Mengikuti perkembangan kemajuan di bidang pendidikan dan teknologi dan mengajarkannya pada peserta didik.
  5.  Memotivasi anak untuk maju dan berkembang serta mempunyai kepercayaan diri.
  6. Melakukan pendidikan karakter.

Kata Pengantar

Setelah mengalami retreat agung selama 40 hari, yaitu masa prapaskah maka saya mengajak para pembaca dan para donatur yang budiman untuk bangkit bersama Yesus.

Bangkit memiliki arti hidup kembali, suatu tindakan nyata dengan iman kepada Yesus.

Mungkin selama ini jalan di depan kita masih gelap dan kita tidak melihat adanya titik terang untuk setiap masalah kita, namun satu hal yang boleh kita pegang yang menjadi dasar kebangkitan iman kita adalah kasih Yesus yang begitu besar. Jikalau setiap airmata, setiap luka dan setiap tetesan darah Yesus tercurah semata-mata karena cintaNya kepada kita untuk menebus dosa kita, maka ketika Yesus bangkit, Dia menyatakan tindakan cintaNya juga yaitu dengan mengalahkan maut. Maka apa yang perlu kita takutkan lagi dalam kehidupan kita?

Mari rayakan paskah dengan gembira dan penuh iman. “Pada hari ini Tuhan bertindak, mari kita rayakan dengan gembira”. (MAVS)

Renungan : Mengenal dan Berubah

In all truth I tell you, unless a wheat grain falls into the earth and dies, it remains only a single grain; but if it dies it yields a rich harvest (John, 12:24)

Happy Easter Saudaraku dalam Kristus.

Sengaja saya menyapa dengan menggunakan kata “Easter” agar meyakinkan kepada kita semua bahwa tidak ada yang salah dengan kata tersebut (mengingat sebagian orang berusaha untuk menghilangkannya). Gereja Katolik tidak pernah melarang mengucapkan Happy Easter. Kita hidup dalam dan bersama sejarah, sehingga sudah selayaknya kita menghormati sejarah dan tradisi yang begitu kental dalam kehidupan iman Katolik. Saya tidak akan membahas lebih lanjut asal-muasal kata Easter. Silahkan mencari dari sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Bagi kita yang terpenting adalah Tuhan sudah bangkit.

Tuhan sudah bangkit Halleluya. Seperti biji gandum mati dan menghasilkan buah yang banyak demikian juga Yesus mengalami kematian demi lebih banyak orang yang kembali mengimani Dia.

Saudaraku yang sedang bersukacita menikmati kebangkitan Tuhan, kita sudah memasuki pekan ketiga Paskah; sebagai pengikut Tuhan, apakah kita ikut bangkit bersama Dia? Ataukah kita masih memiliki sikap para rasul sebelum Yesus mengalami penderitaan dan wafat? Sikap yang sangat menganggu kita di dalam membangun relasi dengan sesama. Sikap yang melawan kodrat kita ciptaan Tuhan yang adalah Kasih. Sikap yang membuat semua orang pasti akan merasa tidak nyaman untuk memiliki dan dimiliki serta melayani satu sama lain. Sikap-sikap itu adalah sikap sebagai seorang pengkhianat (Yudas), sikap seorang penyangkal (Petrus) dan sikap yang kurang percaya (Tomas). Menghadapai ketiga sikap ini, apakah Tuhan menyerah? Tidak, Tuhan malah mengaruniakan damai sejahtera kepada para Rasul, kepada kita yang juga mengalami kebangkitan Tuhan.

Dengan peristiwa kebangkitan Tuhan, Petrus menjadi lebih dari sekedar memahami. Dia menyadarkan sesama yang "bertindak keluar dari kebodohan" seperti yang pernah dia lakukan kepada Tuhan. Petrus menjadi toleran dan pemaaf ... seperti Gurunya, yang "menatapnya dengan cinta" bahkan ketika ia mengkhianati Dia tiga kali.

Tapi sekali lagi, seperti kepada Petrus, Tuhan memberikan kepada orang-orang yang lemah seperti saya dan Anda, yang berdosa, pengampunan tujuh puluh kali tujuh kali. Tuhan, di dalam Injil menurut Lukas (24:35-48), adalah lebih dari sekedar membawa damai dan sukacita. Dia juga menyinggung para murid yang bersedih dalam perjalanan ke Emaus, Lukas kemudian mengisahkan "penampakan" dari Kristus yang bangkit kepada para murid yang sedang berkumpul.

Bagi para murid yang terkejut dan ketakutan, ia memberikan jaminan: "Mengapa kamu ketakutan?" dan kepada rasul yang meragukan kebangkitanNya yakni Tomas, yang terkenal dengan pernyataannya yang cukup berani; “Sebelum aku melihat, kecuali aku menyentuh, sekali-kali aku tidak akan percaya!", Yesus memberi bukti kuat dan gemilang: "Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku, Aku sendirilah  ini. Rabalah Aku dan lihatlah! "

Sekarang, saudaraku seiman, sebangsa dan sesama warga dunia, katakan padaku ...
Siapakah di antara kita yang tidak pernah bertindak keluar dari kebodohan (halusnya ketidaktahuan) dalam hidup kita?
Siapakah di antara kita yang tidak melakukan dosa yang satu ke dosa yang lain karena kelemahan kemanusiawian kita?
Siapa di antara kita yang tidak pernah merasa takut, kuatir, dan ragu-ragu dalam hidup?

Selamat datang di dunia manusia yang tidak abadi ini! Selamat datang di ranah kemanusiaan yang lemah dan rapuh ini! Selamat datang di dunia orang-orang berdosa dan orang-orang kudus yang ditebus sekali dan untuk semua orang oleh Dia yang menderita, wafat, dan bangkit! Untuk selama-lamanya. Untuk semua wanita dan pria. Untuk semua waktu. Dia hidup dan memerintah sampai selama-lamanya!

Tetapi cinta kita kepada Dia, sering kali tidak kekal. Kita lupa. Kita dapat mengkhianati Tuhan seperti Yudas. Kita dapat menyangkal Tuhan seperti Petrus. Kitapun dapat meragukan kebangkitan Tuhan seperti Tomas. Pengetahuan kita akan Tuhan untuk sebagian besar (kalau tidak semua), tidak pernah sampai kepada pengalaman, akan tetapi hanya sebatas pada tingkat teori saja. Kita tahu akan agama, tetapi kuarang menjalaninya. Kita tahu Injil, tetapi kurang memberitakan atau menyatakannya dalam kehidupan nyata. Kita mengerti semuanya dengan baik, tetapi tidak pernah dengan hati.

Saat ini, ada tiga tantangan yang harus kita jadikan sebagai pertimbangan;
Kita mengatakan bahwa kita mengenali Tuhan yang telah bangkit! Maka dengan segala cara, "bertobat dan berubahlah."   
Kita mengaku bahwa kita mengenal Tuhan? Kemudian renungkanlah ini: "Mereka yang mengatakan," Aku mengenal Dia, "tetapi tidak menuruti perintah-perintahNya adalah pendusta."
Kita berkata bahwa kita adalah seorang saksi kebangkitan Tuhan? Lalu, bagaimana pernyataan Tuhan ini? ... "Ini adalah kata-kataKu bahwa Aku berbicara dengan kamu saat Aku masih berada bersama-sama dengan kamu, bahwa segala sesuatu yang ditulis tentang Aku harus dipenuhi."
Mengenal Tuhan yang bangkit harus mengarah pada Perubahan. Mengetahui Tuhan yang bangkit harus mengarah kepada mencintaiNya. Mengakui Tuhan yang bangkit harus membuka jalan untuk pewartaan kabar sukacita kepada sesama.
Lantas apa yang seharusnya kita lakukan?
"Kamu adalah saksi dari semuanya ini."


Ya Tuhan Yesus, bukalah Kitab Suci kepada kami; kobarkan semangat dalam hati kami saat Engkau berbicara kepada kami! Buatlah kami mengenaliMu. Membuat kami untuk mengubah kehidupan kami menuju kepada kekudusan. GOD IS DEAD & YET RESURRECTED!! 

By : Rm. Ferdinandus Reo, SDB (Kepala Sekolah SMPK. St . Mikael)

LIPUTAN KEGIATAN YMKI - REKOLEKSI OUTBOUND ANAK SMP

Pada tanggal 21-22 Februari 2015, Yayasan Mutiara Kasih Indonesia mengadakan rekoleksi outbound untuk anak-anak SMP di Sasana Krida Jati Jejer-Mojokerto, dengan thema “Ask, Seek and Knock” yang diambil dari Lukas 11: 9. Rekoleksi ini diadakan dengan tujuan dan kerinduan untuk membawa anak-anak semakin mengalami kedewasaan iman dalam berdoa.

Rekoleksi yang diikuti oleh 64 siswa-siswi dari SMPK Santo Mikael Surabaya dan 37 siswa-siswi dari SMPK Indriasana 4 Surabaya ini dibawakan dan dibimbing oleh Pak Haryanto Santoso dari BPK PKK Semarang yang mempunyai banyak sekali pengalaman dalam pendampingan anak SMP dan SMA. Beliau menyampaikan thema “Ask, Seek and Knock” ini dalam 5 session dan memberikan kesan yang luar biasa pada peserta, karena penyampaian materi yang fun dan penuh dinamika kelompok.

Sebagai acara spesial dalam rekoleksi ini, kami mengadakan acara api unggun, yang merupakan tanda pembakaran akan dosa-dosa dan awal komitmen baru untuk memperbaharui diri, dan juga acara outbound untuk memotivasi diri anak.   

Harapan kami setelah rekoleksi ini selesai, anak-anak dapat mengalami pertumbuhan dalam iman dan dapat berdoa dengan baik dan benar.












Laporan Keuangan

 LAPORAN POSISI KEUANGAN
No.
Perkiraan
Mar 2015
Aktiva
(Rp)
1
2
3
Kas
Bank  BCA
Bank Panin
25.676.515
2.431.010
124.891

Jumlah Aktiva
28.232.416

                                                                                                                            

LAPORAN AKTIVITAS
No.
Perkiraan
Jan-Mar 2015
Penerimaan
(Rp)
1
2
3
4
Donatur Prota
Bunga Bank (BCA+Panin)
Sisa uang rekoleksi SMP
Sumbangan
13.000.032)
11.169)
93.600)
5.000.000)

Jumlah Penerimaan
18.104.801)
Pengeluaran

5
6
7
8
9
10
11
12
13
Biaya Prota
Biaya Adm Bank
Biaya bantuan
Biaya Anak Asuh
Biaya Rekoleksi
Biaya Pembinaan
Biaya Sekretariat
Biaya Inventaris
Gaji Karyawan (Jan s/d Mar ‘15)
16.005.000  
39.000)
4.200.000)
29.544.600)
35.000.000)
1.849.000)
-)
-)
6.000.000)

Jumlah Pengeluaran
92.637.600)
Kenaikan Aktiva Bersih
(74.532.799)