Senin, 14 September 2015

Kata Pengantar : Pay Attention

Pada waktu itu, saya sedang menunggu pesawat yang akan membawa saya terbang dari Surabaya menuju ke Jogjakarta. Saya melihat jam di handphone saya, ternyata ada waktu tunggu kurang lebih 60 menit sampai naik ke pesawat, karena itu,  saya sedikit bersantai di restaurant sambil menikmati jajanan dan minuman, serta mengobrol dengan teman yang kebetulan bertemu disana.

Setelah saya selesai mengobrol, saya segera mengambil tas dan menuju ke gerbang dan melakukan proses check in untuk masuk ke pesawat, tetapi apa yang terjadi sangatlah mengejutkan saya.
Petugas yang ada disana mengatakan bahwa pesawat yang saya tumpangi telah berangkat. Mereka mengatakan bahwa nama saya telah dipanggil berkali-kali lewat pengeras suara, tetapi saya tidak datang untuk menjawab panggilan tersebut. Seketika itu juga, saya melirik ke handphone yang terselib di saku celana, dan alangkah terkejutnya, karena waktu keberangkatan saya telah lewat lebih dari 30 menit.

Saat itu perasaan saya sungguh kesal, marah  dan juga bingung. Tiket pesawat saya hangus (uang tidak dapat kembali) dan saya masih harus mengeluarkan uang tambahan untuk naik bis menuju menuju ke jogja.

Itulah cerita kecil mengenai Pay Attention atau memberikan perhatian.
Ketika terlalu asik dengan makan, minum dan mengobrol dengan teman, saya tidak memberikan Pay Attention terhadap waktu keberangkatan pesawat, akibatnya saya tertinggal.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga dituntut untuk memberikan perhatian atau pay attention terhadap hal-hal yang menjadi prioritas dalam kehidupan.

Sebagai seorang Suami, saya dituntut memberikan perhatian dan cinta kepada belahan hati yang saya nikahi dalam Sakramen Kudus.

Sebagai seorang Ayah, saya dituntut untuk membimbing anak-anak yang telah dikaruniakan kepada saya, membimbing mereka agar kelak mereka siap dalam menghadapi kehidupan.

Sebagai seorang Anak, saya dituntut untuk memberikan rasa hormat dan cinta kepada orang tua yang telah mendidik dan membesarkan saya.

Sebagai seorang Murid Kristus, saya dituntut untuk belajar dari Sang Guru, belajar mencintai, belajar mengasihi, belajar melayani dan juga belajar untuk mengenal Dia dengan lebih baik lagi.

Ketika kita  tidak memberikan perhatian terhadap hal-hal yang menjadi prioritas dalam kehidupan ini,
Hidup ini akan kehilangan arah dan kehilangan makna, kita akan menjadi bingung ketika dihadapkan dalam pilihan. Hidup ini akan menjadi kapal yang berlayar tanpa kendali, hanya berlayar mengikuti kemana arah angina berhembus.

Tetapi sebaliknya, jika kita memberikan perhatian terhadap hal-hal yang menjadi prioritas dalam kehidupan ini, maka langkah yang kita ambil akan menjadi pasti dan berarti.

Para pembaca yang terkasih, Luangkanlah sedikit waktu untuk melihat kembali mengenai kehidupan yang selama ini telah kita jalani,

Apakah dari hari ke hari, kehidupan ini menuju kearah yang lebih baik ?
Apakah kita mempunyai prioritas dalam kehidupan ini ?
Apakah kehidupan kita membawa berkat bagi orang lain ?
Apakah kita telah memberikan perhatian atau Pay Attention terhadap prioritas kehidupan yang telah kita tetapkan ?

Apa yang kita lakukan sekarang akan menentukan masa depan, ambilah suatu keputusan yang tidak akan disesali di kemudian hari.

Salam,
Sujanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar