Jumat, 30 Januari 2015
Salam Redaksi
Salam
damai dan sukacita Natal para pembaca yang setia dan budiman “Suara kasih”. Buletin dari Yayasan Mutiara
Kasih Indonesia edisi ketujuh kembali kami persembahkan kepada anda sebagai sarana
komunikasi antara Yayasan Mutiara Kasih Indonesia dengan pihak Penderma.
“Suara
Kasih” di edisi yang ketujuh ini mempunyai Judul “Epifani”, dimana kami
mengajak para pembaca sekalian untuk merenungkan kembali makna dari Epifani (Penampakan
dari Tuhan) dan merefleksikannya apakah kita
sudah menemukan Tuhan Yesus lahir kembali dalam hati kita dan jiwa kita
sehingga di tahun 2015 ini kita mengalami pembaharuan hati dan jiwa kembali dan
membiarkan Tuhan membimbing seluruh hidup kita?
“Suara
Kasih” dalam edisi yang ketujuh akan
menyajikan Renungan, Laporan Kegiatan YMKI, dan Laporan Keuangan.
Semoga
melalui “Suara Kasih”, komunikasi antara
para pembaca, penderma dan Yayasan Mutiara Kasih Indonesia boleh terjalin
dengan baik. Kami juga menerima kritik dan saran untuk kemajuan dari Buletin
ini. Salam damai sejahtera selalu….
Redaksi “Suara Kasih”
Susunan Redaksi Suara Kasih dan Susunan Pengurus YMKI
SUSUNAN REDAKSI SUARA KASIH
| |
Penasehat/ Penanggung jawab
|
: Sujanto
|
Pemimpin Umum
|
: Fransiskus Eko
|
Pemimpin Redaksi
|
: Susana
|
SUSUNAN PENGURUS YAYASAN MUTIARA KASIH INDONESIA (YMKI)
| ||
Penasehat
|
:
|
Denny Hartono dan Sujanto
|
Ketua
|
:
|
Fransiskus Eko
|
Pengurus Harian
|
:
|
Susana
|
Profil Yayasan Mutiara Kasih Indonesia
Yayasan mutiara kasih, lahir dari kerinduan untuk mencerdaskan bangsa melalui pendidikan formal dan ikut ambil bagian dalam pendidikan moral dan spiritual untuk membentuk generasi bangsa yang mempunyai jiwa yang tangguh dalam menghadapi tantangan jaman, serta mempunyai budi pekerti yang baik dan mempunyai karakter yang baik. Apa yang baik dalam diri seseorang itu digali dan dibina serta dikembangkan sehingga dapat menjadi mutiara yang berharga dan memberikan kasih pada lingkungan sekitarnya. Yayasan Mutiara Kasih juga lahir dari kerinduan untuk menanamkan dan menjalankan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” (sila ke 5 dari Pancasila) dibidang pendidikan.
VISI
Menjadikan peserta didik orang yang kuat dalam iman, berprestasi, mandiri dan mempunyai karakter yang baik.
MISI
- Menanamkan nilai-nilai rohani hingga mempunyai akar yang kuat dalam iman pada peserta didik.
- Menanamkan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan pada peserta didik.
- Menggali potensi anak dan mengembangkan potensi anak hingga mereka dapat berprestasi.
- Mengikuti perkembangan kemajuan di bidang pendidikan dan teknologi dan mengajarkannya pada peserta didik.
- Memotivasi anak untuk maju dan berkembang serta mempunyai kepercayaan diri.
- Melakukan pendidikan karakter.
Kata Pengantar : Epifani dan Perutusan
Epifani atau Hari Raya Penampakan Tuhan menceritakan mengenai perjalanan orang Majus dari Timur, mereka datang untuk mencari dan menyembah Tuhan Yesus.
Ketiga orang Majus datang dari jauh dan membawa persembahan Emas, Dupa dan Mur kepada Tuhan Yesus.
Emas adalah sesuatu yang berharga dan selalu dicari oleh orang, persembahan ini melambangkan suatu persembahan yang berharga dari diri kita kepada Tuhan, persembahan dalam rupa senyum, sapa, talenta, harta ataupun hal-hal lain yang dapat membuat orang lain tersenyum dan menyadari kehadiran Tuhan Yesus sebagai Raja dan Juru Selamat kita.
Dupa adalah suatu sarana untuk memberikan bau harum, Keharuman dupa dapat menghilangkan bau busuk dan menggantikannya dengan keharuman.
Bila menyadari dan bersyukur akan kasih Tuhan Yesus dalam diri kita, maka kehidupan ini akan selalu memancarkan keharuman Illahi, keharuman tersebut bukanlah hanya untuk dinikmati oleh kita sendiri, tetapi keharuman tersebut haruslah dapat membawa manfaat kepada orang lain, membawa mereka untuk memuji dan mencintai Allah.
Mur adalah suatu jenis rempah-rempah yang dipakai untuk mengolesi saudara yang meninggal dunia, Mur memberikan suatu arti bahwa kehidupan yang lama telah mati dan digantikan dengan kehidupan yang menuju kepada Tuhan Yesus
Hari raya Epifani bertepatan dengan hari missioner atau perutusan, hal ini memberikan arti agar hidup kita menjadi bercahaya bagi semua orang, mengabarkan berita baik bagi seluruh bangsa. Tuhan yang lahir, hidup, mati dan bangkit bagi kita yang berdosa harus dikabarkan sampai ke pelosok bumi, persembahan emas, dupa dan mur jugalah harus menjadi persembahan kita. Kita diajak untuk menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan Yesus, membawa keselamatan bagi semua bangsa.
Pembaca yang terkasih, pada edisi pertama di tahun 2015 ini, Buletin Mutiara Kasih Indonesia mengajak kita semua untuk menjadi Emas, Dupa dan Mur yang dipersembahkan untuk Tuhan Yesus. Memberikan apa yang kita punya untuk dipakai untuk kemuliaan Tuhan Yesus sendiri.
Menjadi Dupa yang memberikan keharuman Illahi dan menghilangkan segala ke-egoisan diri sendiri.
Menjadi Mur, membiarkan segala sifat jelek mati dan mengarahkan hidup ini hanya kepada Sang Alfa dan Omega.
Jadilah terang yang bercahaya dan memberikan kehidupan untuk banyak orang.
Selamat Natal dan Tahun Baru
Ketiga orang Majus datang dari jauh dan membawa persembahan Emas, Dupa dan Mur kepada Tuhan Yesus.
Emas adalah sesuatu yang berharga dan selalu dicari oleh orang, persembahan ini melambangkan suatu persembahan yang berharga dari diri kita kepada Tuhan, persembahan dalam rupa senyum, sapa, talenta, harta ataupun hal-hal lain yang dapat membuat orang lain tersenyum dan menyadari kehadiran Tuhan Yesus sebagai Raja dan Juru Selamat kita.
Dupa adalah suatu sarana untuk memberikan bau harum, Keharuman dupa dapat menghilangkan bau busuk dan menggantikannya dengan keharuman.
Bila menyadari dan bersyukur akan kasih Tuhan Yesus dalam diri kita, maka kehidupan ini akan selalu memancarkan keharuman Illahi, keharuman tersebut bukanlah hanya untuk dinikmati oleh kita sendiri, tetapi keharuman tersebut haruslah dapat membawa manfaat kepada orang lain, membawa mereka untuk memuji dan mencintai Allah.
Mur adalah suatu jenis rempah-rempah yang dipakai untuk mengolesi saudara yang meninggal dunia, Mur memberikan suatu arti bahwa kehidupan yang lama telah mati dan digantikan dengan kehidupan yang menuju kepada Tuhan Yesus
Hari raya Epifani bertepatan dengan hari missioner atau perutusan, hal ini memberikan arti agar hidup kita menjadi bercahaya bagi semua orang, mengabarkan berita baik bagi seluruh bangsa. Tuhan yang lahir, hidup, mati dan bangkit bagi kita yang berdosa harus dikabarkan sampai ke pelosok bumi, persembahan emas, dupa dan mur jugalah harus menjadi persembahan kita. Kita diajak untuk menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan Yesus, membawa keselamatan bagi semua bangsa.
Pembaca yang terkasih, pada edisi pertama di tahun 2015 ini, Buletin Mutiara Kasih Indonesia mengajak kita semua untuk menjadi Emas, Dupa dan Mur yang dipersembahkan untuk Tuhan Yesus. Memberikan apa yang kita punya untuk dipakai untuk kemuliaan Tuhan Yesus sendiri.
Menjadi Dupa yang memberikan keharuman Illahi dan menghilangkan segala ke-egoisan diri sendiri.
Menjadi Mur, membiarkan segala sifat jelek mati dan mengarahkan hidup ini hanya kepada Sang Alfa dan Omega.
Jadilah terang yang bercahaya dan memberikan kehidupan untuk banyak orang.
Selamat Natal dan Tahun Baru
Kamis, 29 Januari 2015
Renungan : TELADAN HIDUP PERTAMA
“Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh
hikmat dan anugerah Allah ada padaNya”
Lukas 2:40.
Selamat Natal saudaraku.
Saya berharap setiap Natal yang kita
rayakan membawah perubahan yang membuat hidup kita semakin diperbaharui.
Diperbaharui dalam iman, pengharapan dan cinta. Banyak pengalaman berharga yang
bisa kita sertakan dalam perayaan Natal tahun ini. Entah itu pengalaman iman,
atau pengalaman pengharapan bahkan sampai pada pengalaman cinta. Kita
mempersembahkan semuanya di dalam palungan Tuhan. Kita adalah “orang bijak”
dari “Najus” kehidupan kita dan datang mempersembahkan seluruh diri kita kepada
bayi Yesus. Bayi yang lemah, sederhana namun memberi pengharapan besar bagi
dunia beserta isinya. Dia yang dijanjikan sebagai penyelamat, Dia adalah
perwujudan kasih Allah pada manusia dan Dia adalah Tuhan yang tinggal bersama
kita umatNya.
Semoga kita bisa merasakan kehadiran Tuhan
yang sudah berinisiatif datang dan tinggal bersama kita di dalam diri kita dan
juga dalam keluarga kita. Ya, keluarga. Tahun ini kita sebagai bagian dari Gereja
universal mempersembahkan sekali lagi gereja terkecil dalam kehidupan kita
yakni keluarga kepada Tuhan. “BERJUMPA DENGAN ALLAH DALAM KELUARGA” Imamat
26:12. Ini merupakan thema natal 2014. Gereja memberikan perhatian yang begitu
besar terhadap peran keluarga dalam pertumbuhan iman dan kepribadian manusia.
Setiap kita tentu merasakan betapa
pentingnya keluarga dalam kehidupan kita. Kita adalah bagian dari Kristus.
Yesus memulai kehidupanNya di dunia dalam keluarga. Teladan hidup pertama yang
ditunjukan bayi Yesus kepada mereka yang percaya kepadanya adalah hidup dan
berada di dalam keluarga. Penting bagi kita untuk mencintai keluarga kita
masing-masing dengan peran yang dipercayakan Tuhan kepada kita, entah sebagai
Ayah atau ibu maupun sebagai anak. Teladan hidup pertama ini seharusnya bisa
menjadi prioritas hidup kita yang bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih.
Seperti apa keluarga bayi Yesus? Keluarga Bayi
Yesus adalah keluarga yang sederhana,
sederhana bukan berarti tidak memiliki harta kekayaan. Dia sederhana agar kita
mengerti betapa bayi yang lahir ke dunia melalui Rahim Maria ini memiliki rasa
solidaritas yang sempurnah dengan kita manusia yang lemah dan berdosa ini, sehingga
dari kesederhanaaNya kita menjadi sempurnah di dalam dan bersama dengan Dia.
Yesus datang dalam rupa bayi, dengan penuh
kelemahan agar setiap pribadi yang ikut ambil bagian dalam hidup bayi itu
bertanggungjawab menjaganya. Menjaga tidak hanya dalam artian fisik karena bayi
yang dilahirkan itu lemah, tetapi menjaga dalam arti spiritual. Bayi yang
dilahirkan adalah kudus dan berahmat. Kita perlu menjaga kekudusan dan rahmat
yang sudah hadir dan terlahir bersaa bayi Yesus dalam kehidupan kita. Seperti bayi
Yesus yang lemah akan sangat rentan terhadap apapun yang bisa mempengaruhi dan
menghalangi pertumbuhanNya, demikian pula kita akan sangat mudah untuk berada
di dalam suasana yang tidak berahamat karena kelemahan kita manusia.
Saudaraku, Yesus yang datang ke dunia
pernah mengalami penolakan, penolakan karena mereka yang hidup pada jamannya
tidak menyediakan tempat penginapan yang layak bagi Dia untuk hadir di Dunia.
Tidak semua suasana kelahiran Yesus seindah seperti yang kita lihat yang
diwakili oleh dekorasi natal yang indah dan megah serta salju yang ikut
mewarnai suasana batin kita. Namun, karena kasihnya yang begitu besar kepada umatnya
Dia akhirnya menemukan tempat yang pantas bagi Dia yang mencintai kita. Dia
dilahirkan dekat dengan “DombaNya” dan diletakan di palungan sebagai tempat
“Makanan Dombanya”. Dia menjadikan kita “Dombanya” sebagai keluargaNya, berarti
kita begitu penting bagi kehidupan bayi Yesus. Maria dan Yusuf menemukan rumah
untuk melahirkan Bayi Yesus, mereka berdua telah mengetuk pintu hati kita, dan
kita memiliki tempat bagi bayi yang terlahir bagi kita, yakni dalam hati kita.
Semoga Yesus yang terlahir dalam hati kita itu bertambah besar dan menjadi
kuat, penuh hikmat dan anugerah Allah ada padaNya. Demikian pulah semoga
kekudusan kita, keluarga kita, pelayanan kita, karya kita juga bertambah besar
dan menjadi kuat, penuh hikmat dan anugerah Allah hadir dalam semua nafas
kehidupan kita.
Merry Christmas 2014 & Happy New Year
2015 Saudaraku.
LIPUTAN KEGIATAN YMKI - RETREAT ANAK SMP KELAS VII
Pada tanggal 19-21 September 2014, Yayasan
Mutiara Kasih Indonesia mengadakan retreat untuk anak-anak SMP kelas VII di
Canta Yumana-Trawas, dengan tujuan dan kerinduan untuk membawa anak-anak
mengalami hidup yang berkelimpahan dengan kasih Allah, rahmat Allah, damai
sejahtera.
Retreat yang diikuti oleh 20 Siswa kelas
VII dari SMPK Santo Mikael Surabaya dan 28 Siswa kelas VII dan kelas VIII dari
SMPK Indriasana 4 Surabaya ini mempunyai tema Hidup Baru dalam Roh Kudus.
Ferdie dari BPK PKK Jakarta yang mempunyai profesi sebagai pengacara menjadi
pembicara utama dalam retreat ini, memberikan 5 session dalam retreat dan
mensharingkan kenakalan masa mudanya dan bagaimana kasih Tuhan menjamah dan
memanggil dia ke dalam pertobatan. Pengalaman kenakalan masa muda dan kasih
Tuhan juga disharingkan oleh Susana dari Sie Kepemudaan BPK PKK Surabaya
sebagai pembicara yang membawakan 2 session.
Harapan kami setelah retreat ini anak-anak dapat mengalami pertumbuhan dan selalu rindu untuk bersekutu dengan Tuhan. AMDG….
Laporan Keuangan
LAPORAN POSISI KEUANGAN
|
||
No.
|
Perkiraan
|
Des 2014
|
Aktiva
|
(Rp)
|
|
1
2
3
|
Kas
Bank BCA
Bank Panin
|
97.176.515
2.470.221
1.408.479
|
Jumlah Aktiva
|
101.055.215
|
LAPORAN AKTIVITAS
|
||
No.
|
Perkiraan
|
Agt-Des 2014
|
Penerimaan
|
(Rp)
|
|
1
2
3
4
|
Donatur Prota
Bunga Bank (BCA+Panin)
Sisa uang retreat SMP
Sumbangan
|
21.200.060
22.140
1.900
128.119.040
|
Jumlah Penerimaan
|
149.343.140
|
|
Pengeluaran
|
||
5
6
7
8
9
10
11
12
13
|
Biaya Prota
Biaya Adm Bank
Biaya bantuan
Biaya Anak Asuh
Biaya Retreat
Biaya Pembinaan
Biaya Sekretariat
Biaya Inventaris
Gaji Karyawan (Agts s/d Des)
|
26.675.000
65.000
11.400.000
33.442.075
20.000.000
4.014.000
50.000
115.000
10.000.000
|
Jumlah Pengeluaran
|
105.761.075
|
|
Kenaikan Aktiva Bersih
|
43.582.065
|
Langganan:
Postingan (Atom)