Selasa, 25 Juni 2013

KITA DIPANGGIL DAN DIUTUS SEBAGAI MURID


We are loved
We are safe
We are redeemed
We are rescued
We are hope filled
We are made new
We are together
We are free
WE ARE FORGIVEN


Selamat Pesta Paskah saudaraku! Tidak terasa kebersamaan kita sudah mendekati satu tahun usianya. Dan persatuan ini terpelihara tentunya tidak terlepas dari campur tangan Tuhan kita Yesus Kristus. Dialah yang berinisiatif untuk memulai, tentunya dia yang akan mendampingi kita di dalam proses pertumbuhan kita sebagai anggota tubuh mistik Kristus, dengan Yesus sendiri sebagai kepala.

Tentunya masih segar dalam ingatan kita peristiwa yang terjadi dengan Tuhan kita di pekan suci yang baru saja kita lewati. Ya, kita tidak hanya Palma, kita mengulangi peristiwa dimana Tuhan kita memasuki kota Yerusalem. Tradisi kita dan Kitab Suci mengatakan bahwa orang-orang yang mengiringi Tuhan yang menunggang keledai dengan daun palma di tangan untuk memasuki Yerusalem, adalah Pengikut Kristus. Sedangkan kita tidak hanya sebatas mengiringi Tuhan kita memasuki Yerusalem, kita juga diajak oleh Tuhan untuk mengalami “Yerusalem” dengan merayakan Ekaristi, perjamuan kudus bersama dengan dia. Jadi kita bukan saja pengikut, kita lebih dari sekedar pengikut, kita adalah murid Kristus, karena kita turut ambil bagian dalam perjamuan kudus yang Tuhan adakan untuk dan bersama kita. Inilah kesempatan mulia yang Tuhan berikan kepada kita agar bisa merasakan “Yerusalem abadi” walaupun kita masih berada sementara di dunia ini.

Di dalam perjamuan inilah Tuhan menyatakan kecintaannya kepada kita secara total melalui kisah sengsara yang kita dengar. Ya, Tuhan mencintai kita. Kisah ini disampaikannya di dalam perjamuan Ekaristi kudus, di dalam persatuan, di dalam komunio dengan umatnya. Jadi bagi kita yang sudah menjadi murid Kristus menjadi nyata; apapun penderitaan, apapun persoalan hidup yang kita hadapi, apapun kisah sengsara yang kita alami, apabila kita selalu bersatu, berada dalam komunio, mengalami perjamuan di dalam Ekaristi, kita pasti mengalami pembebasan dan kemerdekaan sebagai anak-anak Tuhan.


Pentingnya Perjamuan

Saudaraku sebenarnya kita diajak untuk menyadari betapa pentingnya persatuan sebagai anak-anak Tuhan di dalam kebersamaan. Tuhan sudah memulainya dengan mensharingkan pengalaman penderitaan yang akan dia alami melalui perjamuan, dan mengalami penderitaan di dalam perjamuan serta mengatasi penderitaan dengan perjamuan juga. Dia menjadi kuat karena berada dalam persatuan dan dalam komunio bersama dengan murid-muridnya. Ini seharusnya mengingatkan dan menyadarkan kita akan pentingnya perjamuan Tuhan untuk karya pelayanan kita bersama.

Lantas ada apa dengan Tomas sang rasul yang ragu dengan kebangkitan Tuhan? Apakah dia mangalami kejatuhan iman terhadap Gurunya? Apakah dia kecewa dengan kejadian yang dialami oleh Gurunya di mana sebelumnya mereka agungkan sebagai Sang Mesias? Ya ternyata bukan hanya Tomas, bahkan Petrus dan rasul yang lain menjadi tidak kuat dalam iman dan bahkan “jatuh” karena mereka tidak bersama, mereka tidak bersatu seperti ketika mereka bersama dengan sang Guru. Di antara mereka ada yang ke Emaus, ada yang di Yerusalem dan sibuk dengan aktivitas harian dan kepentingan mereka sendiri-sendiri, ada pula yang sembunyi karena takut.


Tomas yang tidak bersama

Sebenarnya bukan Tomas yang kurang percaya, tetapi Tomas yang tidak bersama. Tomas ragu dan kurang percaya karena dia keluar dari komunio para murid, dia di luar dari komunitas gereja perdana, dia tidak bersama dengan yang lain. Nah di sinilah kita melihat peran Tuhan yang nyata sebagai pemersatu. Figure Yesus justru mempersatukan kembali mereka, meneguhkan dan menguatkan mereka dengan salam kedamaian dan hembusan Roh Kudus. “DAMAI BAGIMU, TERIMALAH ROH KUDUS” (Yoh, 20:22)

Saudaraku, kitapun demikian, disaat kita tidak berada bersama komunitas, kita bekerja sendiri-sendiri tentu ada banyak kejatuhan yang bisa kita alami. Jangan putus asa, ada pribadi yang sudah bangkit yang akan selalu mempersatukan kita dan meneguhkan kita di setiap derap langkah hidup kita. Yakinlah bahwa Tuhan akan menguatkan kita karena kita adalah murid, kita akan dipersatukan, kita akan memperoleh sabda kedamaian dan juga kita akan dikuatkan dengan kuasa Roh Kudus.


Totalitas persatuan kita dengan Tuhan

Tuhan sebenarnya tidak hanya berada bersama dengan kita sebagai pengikutNya, tetapi dia bersama dengan kita yang adalah muridNya. Dari pengalaman kebersamaan inilah yang meneguhkan kita untuk diutus kepada mereka yang membutuhkan kasih dan penyertaan Tuhan.

Saudaraku, kita telah mengambil bagian di dalam kemuridan Kristus, kitapun sudah dan sedang diutus dalam pewartaan dan pelayanan bagi orang-orang yang Tuhan percayakan kepada kita. Memang tidaklah mudah untuk berkarya di dunia modern seperti sekarang ini. Banyak tantangan dan kesulitan serta penderitaan yang kita hadapi. Tetapi bukan berarti kita tidak bisa melakukan semuanya itu. Tuhan sendiri telah melewati dan mengatasi semuanya melalui persatuan, melalui kebersamaan, melalui komunio, melalui Ekaristi……

Kita sudah mengalami persatuan sebagai murid Kristus, di dalam kebangkitan-Nya, kita pasti bisa mengalami kemuridan Kristus di dalam pelayanan kita, sehingga pewartaan Tuhan yang bangkit menjadi sempurnah karena kita mewujud nyatakannya di dalam pelayanan kita kepada orang –orang yang Tuhan percayakan kepada kita. Akhirnya mereka juga bisa mengalami rahmat kebangkitan Kristus seperti yang kita alami. Bukan tidak mungkin, berkat pelayanan kita dan rahmat Tuhan kelak mereka yang kita layani juga memperoleh gelar kemuridan Kristus seperti yang kita kenakan sekarang ini… bukankah hal ini membawah kebahagian juga kepada kita bahwa mereka bisa mengalami Yesus Sang Mesias di dalam kehadiran, pewartaan dan pelayanan kita??

Remember brothers and sisters, we aren’t just followers but we are disciples!!

By : Rm. Ferdinandus Reo, SDB (Kepala Sekolah SMPK. St. Mikael)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar