We are loved
We are safe
We are redeemed
We are rescued
We are hope
filled
We are made
new
We are
together
We are free
WE ARE
FORGIVEN
Selamat Pesta Paskah saudaraku! Tidak terasa
kebersamaan kita sudah mendekati satu tahun usianya. Dan persatuan ini
terpelihara tentunya tidak terlepas dari campur tangan Tuhan kita Yesus
Kristus. Dialah yang berinisiatif untuk memulai, tentunya dia yang akan
mendampingi kita di dalam proses pertumbuhan kita sebagai anggota tubuh mistik
Kristus, dengan Yesus sendiri sebagai kepala.
Tentunya
masih segar dalam ingatan kita peristiwa yang terjadi dengan Tuhan kita di
pekan suci yang baru saja kita lewati. Ya, kita tidak hanya Palma, kita mengulangi peristiwa dimana Tuhan kita
memasuki kota Yerusalem. Tradisi kita dan Kitab Suci mengatakan bahwa
orang-orang yang mengiringi Tuhan yang menunggang keledai dengan daun palma di
tangan untuk memasuki Yerusalem, adalah Pengikut Kristus. Sedangkan kita tidak
hanya sebatas mengiringi Tuhan kita memasuki Yerusalem, kita juga diajak oleh
Tuhan untuk mengalami “Yerusalem” dengan merayakan Ekaristi, perjamuan kudus
bersama dengan dia. Jadi kita bukan saja pengikut, kita lebih dari sekedar pengikut,
kita adalah murid Kristus, karena kita turut ambil bagian dalam perjamuan kudus
yang Tuhan adakan untuk dan bersama kita. Inilah kesempatan mulia yang Tuhan
berikan kepada kita agar bisa merasakan “Yerusalem abadi” walaupun kita masih
berada sementara di dunia ini.
Di dalam perjamuan inilah Tuhan menyatakan
kecintaannya kepada kita secara total melalui kisah sengsara yang kita dengar.
Ya, Tuhan mencintai kita. Kisah ini disampaikannya di dalam perjamuan Ekaristi
kudus, di dalam persatuan, di dalam komunio dengan umatnya. Jadi bagi kita yang
sudah menjadi murid Kristus menjadi nyata; apapun penderitaan, apapun persoalan
hidup yang kita hadapi, apapun kisah sengsara yang kita alami, apabila kita
selalu bersatu, berada dalam komunio, mengalami perjamuan di dalam Ekaristi,
kita pasti mengalami pembebasan dan kemerdekaan sebagai anak-anak Tuhan.
Pentingnya Perjamuan
Saudaraku sebenarnya kita diajak untuk menyadari
betapa pentingnya persatuan sebagai anak-anak Tuhan di dalam kebersamaan. Tuhan
sudah memulainya dengan mensharingkan pengalaman penderitaan yang akan dia
alami melalui perjamuan, dan mengalami penderitaan di dalam perjamuan serta
mengatasi penderitaan dengan perjamuan juga. Dia menjadi kuat karena berada
dalam persatuan dan dalam komunio bersama dengan murid-muridnya. Ini seharusnya
mengingatkan dan menyadarkan kita akan pentingnya perjamuan Tuhan untuk karya
pelayanan kita bersama.
Lantas ada apa dengan Tomas sang rasul yang ragu
dengan kebangkitan Tuhan? Apakah dia mangalami kejatuhan iman terhadap Gurunya?
Apakah dia kecewa dengan kejadian yang dialami oleh Gurunya di mana sebelumnya
mereka agungkan sebagai Sang Mesias? Ya ternyata bukan hanya Tomas, bahkan
Petrus dan rasul yang lain menjadi tidak kuat dalam iman dan bahkan “jatuh”
karena mereka tidak bersama, mereka tidak bersatu seperti ketika mereka bersama
dengan sang Guru. Di antara mereka ada yang ke Emaus, ada yang di Yerusalem dan
sibuk dengan aktivitas harian dan kepentingan mereka sendiri-sendiri, ada pula
yang sembunyi karena takut.
Tomas yang tidak bersama
Sebenarnya bukan Tomas yang kurang percaya, tetapi
Tomas yang tidak bersama. Tomas ragu dan kurang percaya karena dia keluar dari
komunio para murid, dia di luar dari komunitas gereja perdana, dia tidak
bersama dengan yang lain. Nah di sinilah kita melihat peran Tuhan yang nyata
sebagai pemersatu. Figure Yesus justru mempersatukan kembali mereka, meneguhkan
dan menguatkan mereka dengan salam kedamaian dan hembusan Roh Kudus. “DAMAI
BAGIMU, TERIMALAH ROH KUDUS” (Yoh, 20:22)
Saudaraku, kitapun demikian, disaat kita tidak berada
bersama komunitas, kita bekerja sendiri-sendiri tentu ada banyak kejatuhan yang
bisa kita alami. Jangan putus asa, ada pribadi yang sudah bangkit yang akan
selalu mempersatukan kita dan meneguhkan kita di setiap derap langkah hidup
kita. Yakinlah bahwa Tuhan akan menguatkan kita karena kita adalah murid, kita
akan dipersatukan, kita akan memperoleh sabda kedamaian dan juga kita akan dikuatkan
dengan kuasa Roh Kudus.
Totalitas persatuan kita dengan Tuhan
Tuhan
sebenarnya tidak hanya berada bersama dengan kita sebagai pengikutNya, tetapi
dia bersama dengan kita yang adalah muridNya. Dari pengalaman kebersamaan
inilah yang meneguhkan kita untuk diutus kepada mereka yang membutuhkan kasih dan penyertaan Tuhan.
Saudaraku, kita telah mengambil bagian di dalam
kemuridan Kristus, kitapun sudah dan sedang diutus dalam pewartaan dan
pelayanan bagi orang-orang yang Tuhan percayakan kepada kita. Memang tidaklah
mudah untuk berkarya di dunia modern seperti sekarang ini. Banyak
tantangan dan kesulitan serta penderitaan yang kita hadapi. Tetapi bukan
berarti kita tidak bisa melakukan semuanya itu. Tuhan sendiri telah melewati
dan mengatasi semuanya melalui persatuan, melalui kebersamaan, melalui komunio,
melalui Ekaristi……
Kita sudah mengalami persatuan sebagai murid Kristus,
di dalam kebangkitan-Nya, kita pasti bisa mengalami kemuridan Kristus di dalam
pelayanan kita, sehingga pewartaan Tuhan yang bangkit menjadi sempurnah karena
kita mewujud nyatakannya di dalam pelayanan kita kepada orang –orang yang Tuhan
percayakan kepada kita. Akhirnya mereka juga bisa mengalami rahmat kebangkitan
Kristus seperti yang kita alami. Bukan tidak mungkin, berkat pelayanan kita dan
rahmat Tuhan kelak mereka yang kita layani juga memperoleh gelar kemuridan
Kristus seperti yang kita kenakan sekarang ini… bukankah hal ini membawah
kebahagian juga kepada kita bahwa mereka bisa mengalami Yesus Sang Mesias di
dalam kehadiran, pewartaan dan pelayanan kita??
Remember brothers and sisters, we aren’t just
followers but we are disciples!!
By : Rm. Ferdinandus Reo, SDB (Kepala Sekolah SMPK. St. Mikael)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar